Kamis, 08 Maret 2012

NASKAH DRAMA


Drama kesenian?
Antara kasto dan sahabatnya
Karya kelompok 1

Penokohan
1.      ARIODIANSAH                                           sebagai Kasto
2.      ROHMAD DONI SAPUTRA                       sebagai Putra
3.      YESI KURNIAWATI                                   sebagai Putri
4.      SUGIYONO                                                  sebagai Nino
5.      PARINI                                                          sebagai Noni
6.      NIA CANDRA                                              sebagai Candra Queen
7.      EVIN USTIANA                                           sebagai Minem + Narator
8.      SRI MULYATI                                              sebagai Hikaru
9.      ARI KURNIAWAN                                      sebagai Marwan

Sinopsis
            Putra adalah kekasih Putri, Nino adalah kekasih Noni, Kasto adalah lelaki cerewet. Suatu hari, sekelompok mahasiswa sedang mengadakan penelitian untuk merampungkan skripsinya. Mereka adalah, Putra, Putri, Nino, Noni, dan Kasto. Mereka berlima sepakat pergi kesebuah desa di pedalaman Sumatera, namanya Desa Ruwet Rutenya.
            Di desa itu mereka bertemu dengan warga yang memang kurang berpendidikan. Pak Marwan adalah kepala kampung di Desa Ruwet Rutenya. Dia seorang bujang lapuk yang tinggal sendiri di rumahnya, hanya ditemani seorang pembantu yang bernama Minem, namun Minem hanya bantu-bantu di siang hari.
            Kelima mahasiswa itu pun tinggal dirumah Pak Marwan. Di desa itu mereka berkenalan dengan orang Jepang yang bernama Hikaru, dan berkat Hikaru tugas skripsi mereka pun selesai, kecuali Kasto, yang bertemu dengan seorang gadis manis bernama Queen, saat Kasto menyataka cintanya pada Queen, Queen menolaknya mentah-mentah.

Adegan 1
            Tugas skripsi adalah tugas akhir para mahasiswa, begitu yang terjadi pada Putra, Putri, Nino, Noni, Dan Kasto. Mereka berlima pun mempersiapkan segala sesuatu, sesuatu yang ada di hatiku.

Putra    : “(berbicara kepada Putri), sayang, kamu jangan bawa barang yang berat-berat dong.”
Putri    : “ emang kenapa sayang?”
Putra    : “aku takut cintamu kepadaku jadi berat juga....”
Kasto   : “pprrrreeeettttt....(sambil lewat di depan Putra dan Putri)”
Putra    : “KastOOO!!! Gue sumpahin bokongmu kurapaaannn!!!!”
Kasto   : “no problemm jo, gue punya PIE KANG XUANG (sambil nunjukin obat salep pi kang xuang)
Nino    : “sudah sudah, jangan bertengkar lagi, by KANGEN BAND”
Noni    : “iihh sayang (memukul Nino) ngomong apaan sih, gak jelas banget”
Kasto   : “oke sodara-sodaraku sebangsa setanah air. Persiapan sudah CLEAR, sudah PANTENE, sudah REJOICE, mantap, dahsyat, okeee, go ON”

            Mereka berlima pun berangkat, tapiii..............

Kasto   : “tunggu dulu, STOP! Kau mencuri hatiku. Sebenarnya kita mau pergi kemana sih?”
Putra    : “wah.. iya ya, kita belum tahu mau pergi kemana.”
Putri    : “kalau aku sih Cuma satu tujuan”
Putra    : “kemana sayang?”
Putri    : “yaa ke hati kamu dong...”
Putra    : “ahai, yang bener....”
Kasto   : “jelas gak bener tuh, ok, kita pergi ke pedalaman sumatera aja, disana ada sebuah desa. (berhenti bicara sejanak), ......namanya desa Ruwet Rutenya”
Nino    : “desa apaan tuh? Aneh banget namanya.”
Kasto   : “desa ku yang kucinta”
Noni    : “enakan kamu dong, bisa pulang kampung. Tapi boleh juga tuh, siapa tahu bisa ketemu orang Japanese”
Putra    : “ haahahahaah, mana ada orang Jepang di sumatera, orang Jepang dari Hongkong? Yang ada malah Orang utan tauuuu”
Kasto   : “ ya ya ya , ayo berangkat, nyopros mulu.”
           
Kelompok mahasiswa itu berangkat ke desa Ruwet Rutenya, sebuah desa di pedalaman sumatera, cukup terisolir memang, di desa itu belum ada listrik, internet, PS-an, rental band, apalagi Bank. Namun, di desa itu ada sebuah legenda unik yang mengatakan ada seorang putri cantik dari Inggris bersembunyi di sebuah tempat rahasia.

Kasto   : “ini dia (sambil nunjuk-nunjuk sebuah tempat) desa Ruwet Rutenya, hmmm...udaranya segar, sesegar aroma jus jeruk di padang pasir”
Putra    : “humphhh, bau apaan nih (sambil nutup hidung)”
Putri    : “bau cintaku padamu sayang”
Kasto   : “barusan saya kentut loh, berarti cintamu pada putra bau kentut dong, hahaha”
Nino    : “hahahahah, betul itu(semua orang ikut ketawa)”
Noni    : “eh, kayaknya ada orang deh. Ayo kita samperin”
Kasto   : “oh, itu sih Pak Marwan, kepala kampung disini loh”
Marwan           : “(sambil berjalan mendekati mahasiswa-mawasiswa itu) ehem, ana apa kiye? Deneng pada ribut neng kene? Apa perlune sampean-sampean pada? Apa arep adol barang?
Kasto   : “waduh, kok pakek bahasa Korea sih, anu pak, kami mahasiswa yang akan mengadakan penelitian di desa ini”
Marwan           : “apa? Penelitian? Apa sing arep diteliti neng kene?”
Putra    : “maaf pak, bisa pakek bahasa Indonesia gak yah, saya gak ngerti artinya”
Marwan           : “what? Indonesian? Hohoho that is easly, ya sudah, mari ikut kerumah saya nanti kita bicara disana, sebelumnya perkenalkan nama saya Marwan, orang-orang memanggil saya Pak Marwan.”
Kasto   : “baik Pak Marwan, terima kasih atas bantuannya”



Pak Marwan dan kelima mahasiswa langsung menuju ke kediaman Pak Marwan, sesampainya di rumah.

Kasto   : “maaf pak, apa bapak masih ingat dengan saya? Saya kasto”
Marwan           : “emmm kasto? (sambil mengingat) Kasto yang mana ya? Emmm... ohhhh Kasto Sutarya anak dari bapak Kasto Sutarno yang dulu pernah maling ayam saya kan?”
Kasto   : “giliran yang jelek-jelek langsung inget.”
Marwan           : “hehehe, maaf maaf, bagaimana kabar bapak kamu sekarang?”
Kasto   : “alhamdulillah baik pak, bisnisnya lancar”
Marwan           : “oh iya saya lupa, minem, minem, minem..., “
Minem : “ya pak!(masih di dapur)”
Marwan           : “tulung siapna es teh karo pacitane sing mandan enak, nek ora ana tuku neng warunge bu Dakem ya, ana tamu kan palembang kiyeh, mahasiswa..!”
Minem : “ya pak, bereslah, nyong meng warung disit ya”
Marwan           : “yah, begitulah kehidupan saya anak muda, kalian boleh tinggal disini selama kalian mengadakan penelitian di desa ini, kalau ada yang kalian perlukan, saya yang akan bantu.”
Nino    : “waduh.. jadi gak enak nih... terima kasih banyak ya pak atas bantuannya, pasti kami akan merepotkan bapak, (senyum penuh hormat)”
Putra    :  “iya pak, kami benar-benar berhutang budi pada bapak”
Marwan           : “hahahaha, sudahlah, tidak usah kalian pikirkan, sudah selayaknya manusia saling membantu kan? Jadi...kalian anggap saja ini rumah sendiri, omahe dewe,, heheheh”
            Saat mereka sedang asyik ngobrol tiba-tiba Minem datang dari dapur membawa es teh dan makanan kecil.
Kasto   : ”ooowww, jadi mbok D’ ini namanya Minem tow?, perkenalkan nama saya Kasto(sambil menyalami, di ikuti yang lain)”
Putra    : “saya Putra mbok”
Putri    : “saya Putri mbok, pacarnya Putra”
Nino    : “kalau saya Nino mbok D’”
Noni    : “saya Noni(agak sombong)”
Marwan           : “hahaha, nah kalau begini kan enak jadinya. Em, Minem, engko kamar-kamar kosong kae di bersihna ya, masalaeh bocah-bocah kiye arep numpang neng kene mandan suwe”
Kasto   : “nanti saya bantu ya Mbok D”
Minem : “iya, bereslah pokoke”


Adegan 2
            Kelima mahasiswa itu pun akhirnya tinggal di rumah pak Marwan selama mereka melakukan penelitan di desa Ruwet rutenya. Hari demi hari mereka lalui dengan penuh cerita dan pengalaman hidup yang baru, mereka berkeliling desa mencari-cari hal yang mungkin bisa menjadi karya tulis untuk melengkapi skripsi mereka. Hingga mereka mendengar adanya cerita tentang putri dari kerajaan inggris yang tinggal di salah-satu tempat rahasia di desa itu. Tapi, hanysa Kasto yang menanggapinya dengan serius, ke empat temannya hanya menganggap itu sebagai legenda yang tidak masuk akal. Empat orang ini (Putra, Putri, Nino, dan Noni) akhirnya bertemu dengan seorang perempuan bernama Hikaru.

Perkenalan dengan seorang wanita bernama Hikaru membuat mereka berempat semakin akrab dengan lingkungan desa Ruwet rutenya.

Putra    : “ternyata kehidupan di desa ini sangat damai yah”
Hikaru : “HAIK! Karena, itulah, saya, sangat, betah, tinggal, disini (dengan logat jepang)”
Noni    : “tuh kan, disini ada orang japanese, kalian gak percaya sih, “
Nino    : “iya sayang, feeling kamu memang oke banget”
Hikaru : “baiklah, saya, akan, membantu, kalian, mencari, bahan, skriPS”
Putra    : “terima kasih, arigato gozaimasu nyonya Hikaru(ikut-ikut pake logat jepang)

Semenjak bertemu Hikaru, ke empat mahasiswa ini semakin rajin dan semakin mengerti apa itu kehidpan. Mereka belajar banyak tentang negrinya sendiri dari orang asing. Karena ketekunan dan keseriusan mereka, bahan skripsi mereka pun selesai.
            Kembali kepada kasto, kasto tergoda akan rumor-rumor adanya putri dari kerajaan Inggris yang tinggal di sebuah tempat rahasia. Jiwa petualang Kasto terasa tertantang dan tergugah untuk mengungkap misteri itu.
PAGI ITU....

Kasto   : “Pak Marwan, saya pamit pergi dulu ya, mungkin pulangnya agak larut malam, atau besok pagi.”
Marwan           : “loh, memangnya kamu mau pergi kemana? kok sampai malem?”
Kasto   : “ke suatu tempat (sambil menggendongkan tasnya, Kasto pamit pergi) saya pergi dulu Pak, assalammualaikum
Marwan           : “waalaikumsalam.... , hemph dasar anak muda, ada-ada saja”

            Secara diam-diam ternyata Kasto sudah dapat petunjuk tentang keberadaan putri Queen di tempat rahasia. Tempat itu ternyata tak jauh dari desa bahkan tak jauh dari rumah Pak Marwan, apakah anda semua tahu? Dimana tempat itu?.................. ternyata tempat itu ada di samping rumah Pak Marwan. Putri Queen hanyalah julukan seorang gadis tetangga Pak Marwan yang sering beli kamus bahasa inggris, julukan itu di dapatnya karena dia sering beli SILVER QUEEN CUNGKY BAR.

Kasto   : “setelah kulalui medan yang penuh liku-liku, akhirnya ku temukan juga, dirimu. Walau bukan asli putri Queen, tapi bagiku kau seperti putri.... (berhenti sejenak) putri yang suka makan silver queen.”
Candra            : “what do you say? Please english speak.!”
Kasto   : “wuidihhh, canggih amat,bisa bahasa inggris ya? Heemmm, okey okey, em what is your name?”
Candra            : “my name is candra, candra queen.”
Kasto   : “em, where do you from?”
Candra            : “ im from japan”
Kasto   : “what???? Japan or jamban?”
Candra            : “oh my god, your bad hear! Im FROM JAPAN!!!”

            Kasto semakin bingung, kenapa di desa ini banyak hal-hal aneh yang ia temui. Bahan skripsi belum ia dapatkan satu potong pun. Namun, Kasto punya satu tujuan terakhir, yaitu menyatakan cintanya pada Candra queen. Jika ini gagal, maka Kasto akan jadi manusia paling sial di dunia.




Malam minggu................

Kasto   : “candra. Are you know? At moment i see you, i feel energi..”
Candra            : “what?energi? energi kinetik or energi potensial?”
Kasto   : “love energi......................,please become my girlfriend (pacarku)”
Candra            : “i can’t. Sorry, i have to back to my country”
Tiba-tiba Putra, Putri, Nino, Noni, dan Pak Marwan muncul. Mereka mengantar Hikaru ke rumah Candra, ternyata Hikaru dan Candra adalah mahasiswa pascasarjana Tokyo University yang sedang meneliti kehidupan orang-orang pedalaman sumatera untuk melengkapi tesisnya. Di situlah perpisahan yang kurang mengharukan terjadi. Kelima mahasiswa itu juga harus kembali ke palembang karena waktu libur mereka sudah usai. Hikaru dan Candra juga harus terbang ke Tokyo. Semuanya berpamitan dengan Pak Marwan. Dan kini tinggalah Pak marwan sendiri.

Hikaru : “Marwan sensei, terima, kasih, atas, kebaikan, nya. Suatu saat kami, pasti, kembai.”
Candra            : “yes sir, i will come back here  more”
Marwan           : “ yes, semoga kalian berhasil, you are the best.”
Putra    : “maafkan kami juga pak, kalau selama ini sudah merepotkan, kami banyak belajar dari Pak marwan.”
 Setelah semuanya bersalaman, kini tinggalah Pak Marwan sendiri, duduk merenung di kursi kesayangannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar